Macam-Macam Metode pembelajaran :
1.
Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan
secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.. Dengan metode
ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.metode ceramah cocok digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajarsiswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut
10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya
14. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.
Pengerti Metode Ceramah
Dalam metode ceramah ( lecture method) adalah sebuah cara Melaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara mon0olog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faha siswa.
Pelaksanaan Metode Ceramah
Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa. Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan, agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.
Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:
·
Bahan pelajaran yang akan
disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.
·
Guru seorang pembicara yang baik
yang memikat serta antusias.
·
Guru akn merangkum pokok penting
pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan
mengerti secara menyeluruh.
·
Guru memperkenalkan pokok pelajaran
yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).
·
Jumlah siswa terlalu banyak sehingga
bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode ini.
Langkah-langkah penerapan metode
ceramah
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. Langkah Persiapan
Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.
b. Langkah Penyajian
Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
c. Langkah Generalisasi
Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.
d. Langkah Aplikasi Penggunan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.
Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar, maka dalam pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.
Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah
Setiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. Langkah Persiapan
Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.
b. Langkah Penyajian
Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
c. Langkah Generalisasi
Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.
d. Langkah Aplikasi Penggunan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.
Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar, maka dalam pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.
Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah
Setiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:
1.
Suasana
kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama,
sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.
2.
Tidak
membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu
yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara
bersama.
3.
Pelajaran
bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan
bahan yang banyak.
4.
Melatih
para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat
menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
Kekurangan Metode Ceramah
1.
Interaksi
cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)
2.
Guru
kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan
ceramah.
3.
Mungkin
saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang
dimaksudkan guru.
4.
Siswa
kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi
ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya
mengarah verbalisme.
Untuk
itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan metode
ceramah adalah:
1.
Meberi
penjelasan dengan memberikan keterangan-keterangan, dengan gerak-gerik, dengan
memberikan contoh atau dengan enggunakan alat peraga.
2.
Selingilah
metode ceramah dengan mmetode yang lain untul menghilangkan kebodanan
anal-anak.
3.
Susunlah
ceramah itu secara sistematis
4.
Penggunaan
alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari penyajian seperti
·
Papan tulis dan alat-alat teknis
papan tulis
·
Alat pelajaran dua dimensi: Grafik,
bagan dan lain-lainnya.
·
Alat pengajaran tiga dimensi: model,
market spesiment (bagian dari benda dan sebagainya)
·
Gambar-bambar
·
Alat-alat pelajaran visual di atas
proyeksi, baik dengan menggunakan diskop atau epidiskop.
Karena masih banyak kelemahan dalam mmetode ceramah yang murni, aka para pakar pendidikan mulai menggunakan metode ceramah plus yang merupakan percampuran antara metode ceramah murni dengan metode-metode yang lain
Karena masih banyak kelemahan dalam mmetode ceramah yang murni, aka para pakar pendidikan mulai menggunakan metode ceramah plus yang merupakan percampuran antara metode ceramah murni dengan metode-metode yang lain
METODE DISKUSI
Metode diskusi dalam belajar adalah suatu cara
penyajian/ penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada
para siswa/ kelompok-kelompok siswa yang mengadakan pembicaraan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan atas suatu masalah.
Forum diskusi dapat diikuti oleh seluruh siswa di dalam kelas, dapat pula dibentuk kelompok-kelompok kecil. Yang perlu diperhatikan adalan hendaknya para siswa berpartisipasi secara aktif dalam setiap forum diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan menyumbangkan pikirannnya, semakin banyak pula yang dapat mereka pelajari. Perlu pula diperhatikan peran guru. Apabila campur tangan dan main perintah dari guru, niscaya siswa tidak akan dapat belajar banyak.
Forum diskusi dapat diikuti oleh seluruh siswa di dalam kelas, dapat pula dibentuk kelompok-kelompok kecil. Yang perlu diperhatikan adalan hendaknya para siswa berpartisipasi secara aktif dalam setiap forum diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan menyumbangkan pikirannnya, semakin banyak pula yang dapat mereka pelajari. Perlu pula diperhatikan peran guru. Apabila campur tangan dan main perintah dari guru, niscaya siswa tidak akan dapat belajar banyak.
Bentuk-Bentuk Diskusi
Metode
diskusi dalam
belajar memiliki beberapa bentuk, yaitu:
1. The
social problem meeting Dalam
bentuk diskusi ini, para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di
kelas atau di sekolahnya dengan harapan, bahwa setiap siswa akan merasa
terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku.
2. The open-endet meeting Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang. berhubungan dengan kehidupan mereka sehari, kehidupan mereka di sekolah, dengan segala sesuatu yang terjadi di lingkungan di sekitar mereka.
3. The educational-diagnosis meeting Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud untuk saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah diterimanya agar masing-masing anggota memperoleh pemahaman yang lebih baik.
Langkah-Langkah DiskusiMetode diskusi dalam belajar memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Guru
mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan
seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.
2.
Dengan
pimpinan guru, siswa membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi
(ketua, sekretaris/ pencatat, pelapor dan sebagainya (bila perlu), mengatur
tempat duduk, ruangan sarana dan sebagainya.
3.
Para
siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari
kelompok satu ke kelompok yang lain untuk menjaga serta memberi dorongan dan
bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif supaya
diskusi bejalan dengan lancar.
4.
Kemudian
tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil diskusi yang
dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa (terutama bagi kelompok lain). Guru
memberi ulasan dan menjelaskan tahap-tahap laporan-laporan tersebut.
5.
Para
siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan para guru mengumpulkan hasil diskusi
dari tiap-tiap kelompok, sesudah siswanya mencatat untuk fail kelas.
Peranan Guru Dalam Mempimpin Diskusi
Dalam
proses diskusi, peranan guru sangat penting untuk memastikan diskusi berjalan
dengan baik. Berikut ini peranan guru dalam metode diskusi:
1. Penunjuk jalan . Guru memberikan petunjuk umum dalam diskusi untuk mencapai kemajuan di dalam diskusi.. Guru merumuskan jalannya diskusi andaikata terjadi penyimpangan dari masalah. Apabila guru mengalami dalam diskusi terjadi jawaban buntu, maka guru meluangkan jalan bagi murid sehingga diskusi berjalan dengan lancar.
2. Pengatur lalu lintas .Guru mengajukan semua pertanyaan secara teratur untuk semua anggota diskusi, guru menjaga agar semua anggota dapat berbicara bergiliran untuk ini biasanya diadakan urutan-urutannya atau terjamin, guru menjaga supaya diskusi jangan hanya semata-mata dikuasai oleh murid-murid yang gemar berbicara, guru terhadap murid yang pendiam dan pemalu guru harus mendorongnya supaya ia berani mengeluarkan pendapatnya.
3. Diding penangkis .Guru atau pemimpin diskusi harus memantulkan semua pertanyaan yang diajukan kepada semua pengikut diskusi. Dia tidak harus menjawab pertanyaan yang harus diberikan kepadanya. Dia hanya boleh menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh pengikut diskusi. Ini bertujuan agar semua pengikut diskusi dapat menjawabnya.
Manfaat Metode Diskusi
Diskusi
kelompok/kelas dapat memberikan sumbangan yang berharga terhadap belajar murid,
antara lain:
1.
Membantu
murid untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik ketimbang ia
memutuskan sendiri, karena terdapat berbagai sumbangan pikiran dari peserta
lainnya yang dikemukakan dari berbagai sudut pandangan. 2
2.
Mereka
tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadangkadang salah.
3.
Segala
kegiatan belajar akan memperoleh dukungan bersama dari seluruh kelompok/kelas
hingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
4.
Membantu
mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan kelas dengan tingkat
perhatian dan derajat dari pada anggota kelas.
5.
Apabila
dilaksanakan dengan cermat, maka diskusi merupakan cara belajar yang
menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena dapat merupakan pelepasan
ide-ide dan pendalaman, wawasan mengenai sesuatu.
Keuntungan Dan Kelemahan Metode Diskusi
ada
beberapa keuntungan dan kelemahan metode diskusi antara lain sebagai berikut:
a. Keuntungan
metode diskusi
1.
Metode
diskusi melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar.
2.
Setiap
siswa dapat menguji pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya
masing-masing.
3.
Metode
diskusi dapat menumbuh dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.
4.
Dengan
mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa
akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri.
5.
Metode
diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap
demokratis para siswa.
b. Kelemahan metode diskusi
1.
Suatu
diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasil sebab
tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi anggota-anggotanya.
2.
Suatu
diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum pernah
dipelajari sebelumnya.
3.
Jalannya
diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang menonjol.
4.
Tidak
semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, akan tetapi hanya hal-hal yang
bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
5.
Diskusi
yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Siswa tidak boleh merasa
dikejar-kejar waktu.
6.
Perasaan
dibatasi waktu menimbulkan kedangkalan dalam diskusi sehingga hasilnya tidak
bermanfaat.
7.
Apabila
suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan pikiran mereka maka
biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya.
8.
Sering
terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan pendapatnya.
9.
Jumlah
siswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi setiap siswa untuk
mengemukakan pendapatnya.
TANYA JAWAB
Tanya jawab adalah salah satu metode
pengajaran yang paling sering dipakai dalam mengajarkan pelajaran Agama dan
pelajaran non eksak lainnya. Hal ini mengingat pelaksanaannya yang sederhana,
artinya tidak terlalu banyak biaya atau fasilitas yang diperlukan seperti
metode proyek karyawisata, sosiodrama, dan lain sebagainya. Namun metode ini
mempunyai banyak sekali manfaat, yaitu:
1. Untuk meninjau pelajaran yang
lalu (melalui metode ceramah).
2. Melatih siswa untuk berani
mengemukakan atau menanyakan sesuatu yang menurutnya tidak/kurang jelas
3. Untuk mengarahkan pemikiran siswa
ke suatu kesimpulan (generalisasi).
4. Membangkitkan perasaan ingin tahu
dan ingin bisa pada diri siswa.
Berdasarkan manfaat tersebut yang
telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan kembali bahwa: Pertama, seorang
guru ketika mengajar dapat melihat umpan balik dari siswa yang akan memudahkan
baginya untuk mengevaluasi dan menentukan tindakan selanjutnya. Kedua, bagi
siswa, di samping menjadi aktif dan berani mengemukakan buah pemikirannya,
merekapun juga semakin bertambah kreatif.
Disamping itu, semua para ahli
menggambarkan tentang pentingnya metode tanya jawab dalam proses belajar
mengajar, yaitu:
1. Bertanya dengan baik berarti
mengajar dengan baik.
2. Seni/strategi mengajar adalah
seni/strategi menuntun pertanyaan.
3. Berpikir itu sendiri adalah
bertanya.
4. Pertanyaan yang sudah tersusun
baik sebenarnya sudah sebagian terjawab.
Dan masih banyak manfaat lain dari
metode tanya jawab tersebut. Namun yang menjadi permasalahan sekarang,
bagaimana tanya jawab itu bisa berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang diharapkan? Atau sejauh manakan efektivitas pertanyaan
yang telah dilaksanakan?
Proses belajar yang efektif bisa
ditimbulkan oleh pertanyaan yang efektif. Kenyataannya pun membuktikan
demikian. Namun metode ini sering ditemukan berbagai hambatan dan kelemahan
yang tidak diinginkan, baik dari segi pendidik, siswa dan efisiensi waktu.
Untuk itu, kepada para pendidik diharapkan:
1. Adanya pengertian tentang
eksistensinya di dalam kelas.
2. Memahami peranan pertanyaan saat
proses belajar berlangsung.
3. Menguasai teknik mengajukan
pertanyaan.
Agar pertanyaan yang diajukan
menjadi efektif, dibutuhkan penguasaan keterampilan dasar sebagai berikut:
1. Phrasing, Phrasing adalah menyusun kalimat tanya yang jelas dan
singkat. Dan hendaknya hindari pertanyaan yang bisa mengaburkan pikiran siswa.
Juga kata-kata yang dipakai disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
2. Focusing, Focusing adalah memusatkan perhatian siswa ke arah jawaban
yang diminta oleh sang penanya (pendidik). Ini menyangkut tingkat scope
pertanyaan dan aspek jumlah tugas dari pertanyaan. Yang diminta adalah respon
tunggal, bukan respon ganda.
3. Pausing, Pausing adalah memberi kesempatan sejenak kepada siswa
untuk menyusun jawabannya. Ini disebabkan adanya perbedaan siswa dalam
kecepatan merespon dalam berpikirnya (persepsi). Sehingga cara ini
memperhatikan perbedaan individual.
4. Reinforcement, Reinforcement yaitu teknik memberi hadiah atau dorongan
yang dikehendaki siswa. Hadiah ini bisa berupa ucapan-ucapan atau pesan fissi
seperti senyuman dan anggukan kepala, dan lain sebagainya.
5. Promting, Promting adalah memancing siswa dengan pertanyaan lain
agar terbimbing dalam menemukan jawaban dari pertanyaan pertama. Cara ini dapat
ditempuh dengan cara:
·
Menyusun pertanyaan baru, tapi
maksudnya sama.
·
Menjelaskan pertanyaan tersebut
dengan contoh-contoh konkrit.
·
Menyederhanakan pertanyaan.
·
Menurunkan tingkat kesukaran dari
isi pertanyaan.
6. Probing (pelacakan), Yaitu mengajukan pertanyaan yang bersifat melacak. Guru
mengikuti respon siswa kemudian merangsang siswa untuk memikirkan jawaban yang
telah mereka ajukan dengan maksud untuk mengembangkan jawaban pertama tadi agar
lebih jelas, akurat dan original.
Apa yang disebutkan pada point-point
diatas sebenarnya tidak begitu sulit untuk dilaksanakan, hanya saja tumbuhnya
kesadaran dalam bertanya dan menjawab inilah yang kadang-kadang sulit. Namun
dengan berangsur-angsur mencoba, Insya Allah akan berjalan secara otomatis pada
diri kita. Semoga ada manfaatnya, bisa dicoba dan diterapkan.
Pertanyaan
yang baik memiliki ciri-ciri
1)Pertanyaan hendaknya bersifat
mengajak atau merangsang siswa untuk berfikir.
2)Kata-kata yang dipergunakan harus
jelas sehingga tidak ada kata atau istilah yang tidak difahami siswa.
3)Pertanyaan itu harus mengandung satu
penafsiran.
4)Kalimat pertanyaan hendaknya
singkat.
5)Setiap pertanyaan hendaknya mengandung
satu masalah.
6)Pertanyaan harus sesuai dengan taraf
kecerdasan atau pengalaman siswa.
Keunggulan Dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
Suatu metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar sudah
barang tentu mempunyai keunggulan dan kekurangan, begitupun dengan metode Tanya
jawab. Berikut keunggulan dan kekurangan metode Tanya jawab :
a.Keunggulan metode Tanya
1)Kelas akan hidup karena anak didik
aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara.
2)Beik sekali untuk melatih anak didik
agar berani mengemukakan pendapatnya.
3)Akan membawa kelas kedala suasana
diskusi.
b.Kekurangan metode diskusi
1)Apabila terjadi perbedaan pendapat
akan memkana waktu untuk menyelesaikannya.
2)Kemungkinan akan terjadi
penyimpangan perhatian pelajar terutama apabila jawaban yang kebetulan menarik
perhatian tetapi buka sasaran atau materi yang dituju.
3)Dapat menghambat cara berfikir
apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi.
Tehnik
Dalam Metode Tanya Jawab
Dalam setiap metode yang ada dalam pembelajaran pasti diperlukan
tehnik agar pembelajaran bisa berjalan secara baik, berikut ini berbagai tehnik
yang digunakan gfuru dalam mengajukan pertanyaan :
1)The Mixe Strategy yakni
mengkombinasikan berbagai tipe dan jenis pertanyaan.
2)The Speaks Strategy yakni menggunakan
pertanyaan yang saling bertalian satu sama lain.
3)The Pleteaus Strategy yakni
mengajukan pertanyaan yang sama jenisnya terhadap sejumlah siswa sebelum
beralih kepada jenis pertanyaan yang lain.
4)The Inductive Strategy yakni dengan
berbagai pertanyaan siswa didorong untuk menarik generalisasi dari hal-hal
khusus ke hal-hal yang umum atau berbagai fakta menuju hukum-hukum.
5)The Deductive Strategy yakni
Generalisasi yang dijadikan sebagai titik tolak, siswa diharapkan dapat
menyatakan pendapatnya tentang berbagai kasus atau data yang ditanyakan.
METODE BELAJAR KELOMPOK
metode belajar kelompok adalah suatu
metode yang diterapkan oleh guru dalam rangka menciptakan situasi belajar yang
di dalamnya para pelajar dapat belajar bersama-sama, sehingga mereka dapat
mencapai hasil yang maksimal.
Macam-macam
Belajar Kelompok
Pengelompokkan anak didik
bermacam-macam, dari yang sederhana sampai
yang kompleks. Menurut Roestiyah, N.K membagi pengelompokkan belajar menjadi
tiga, antara lain:
1)
Waktu
a.
Waktu jangka pendek
b. Waktu jangka panjang
2)
Kecepatan
a.
Kelompok anak dengan perkembangan
cepat
b. Kelompok anak dengan perkembangan lambat
3)
Sifat
a.
Kelompok untuk mengatasi alat
pelajaran
b. Kelompok atas dasar intelegensi individu
c.
Kelompok atas dasar minat individual
d. Kelompok untuk memperbesar partisipasi
e.
Kelompok untuk pembagian pekerjaan
f.
Kelompok untuk belajar secara
efisien menuju tujuan.
Pendapat lain mengatakan, pengelompokkan
belajar dapat dilakukan berdasarkan:
a.
Pengelompokkan atas dasar kesenangan
berkawan,
b.
Pengelompokkan atas dasar kemampuan,
dan
c.
Pengelompokkan menurut minat.
Langkah pertama untuk melaksanakan
pengelompokkan belajar, yaitu
1.
pembentukan
kelompok dilakukan oleh siswa. Cara ini, dilakukan berdasarkan pemilihan
anggota kelompok atas dasar rasa simpatik satu sama lain. Minat yang sama
didorong kemauan yang sama untuk memperoleh hasil yang baik dengan cara bekerja
sama.
2.
pembentukan kelompok yang dibentuk oleh guru. Cara ini,
biasanya didasarkan pada perbedaan heterogen anak, sebagai contoh tempat duduk
yang berdekatan, urutan presensi anak, taraf prestasi anak, dan sebagainya.
3.
pembentukan
kelompok diatur oleh guru atas dasar usulan dari anak didik. Siswa mengusulkan
nama-nama dalam keanggotaan kelompok belajar, berdasarkan pertimbangan tertentu
guru dapat menetapkan keanggotaan tersebut. Anak didik mengisi angket dengan
menuliskan nama teman yang dipilih, kemudian hasil diberikan kepada guru.
Tujuan
Belajar Kelompok
Belajar kelompok dilakukan atas
dasar pandangan bahwa anak didik merupakan satu kesatuan yang dapat belajar
bersama, berbaur untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dalam prakteknya,
ada beberapa jenis belajar kelompok yang dapat dilaksanakan yang semua itu
tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapai berdasarkan umur, kemampuan
siswa, fasilitas, jenis tugas, dan media yang tersedia. Adapun tujuan dari
metode belajar kelompok, adalah:
1)
Belajar kelompok bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa, dengan memberi sugesti, motivasi, dan informasi.
2)
Melatih diri anak dengan
mengembangkan potensi dengan berinteraksi dengan orang lain.
3)
Memupuk rasa kebersamaan dengan cara
bekerjasama memecahkan persoalan berupa pekerjaan/tugas dari guru.
4)
Melatih keberanian siswa
5)
Untuk memantapkan pengetahuan yang
telah diterima oleh para siswa
Kelemahan
Dan Kekurangan Belajar Kelompok
Semua metode pembelajaran yang telah
diketahui, mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, termasuk metode
belajar kelompok juga mempunyai kelemahan dan kelebihan. Adapun kelemahan
dari metode belajar kelompok, yaitu:
1)
Terlalu banyak persiapan-persiapan
dan pengaturan yang kompleks dibanding dengan metode lain.
2)
Bilamana guru (di sekolah) dan orang
tua (di rumah) kurang mengontrol maka akan terjadi persaingan yang negatif
antar kelompok.
3)
Tugas-tugas yang diberikan
kadang-kadang hanya dikerjakan oleh segelintir siswa yang cakap dan rajin,
sedangkan siswa yang malas akan menyerahkan tugas-tugasnya kepada temannya
dalam kelompok tersebut.
Sedangkan kelebihan yang dimiliki oleh metode belajar
kelompok, yaitu:
1)
Ditinjau dari segi pedagogis,
kegiatan kelompok akan dapat meningkatkan kualitas kepribadian siswa, seperti
adanya kerjasama, toleransi, berpikir kritis, dan disiplin.
2)
Ditinjau dari segi psikologis,
timbul persaingan yang positif antar kelompok karena mereka bekerja pada
masing-masing kelompok.
3)
Ditinjau dari segi sosial, anak yang
pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu anak yang kurang pandai dalam
menyelesaikan tugas.
Cara Belajar Kelompok
Ada beberapa petunjuk yang dapat
dilakukan dalam melaksanakan metode belajar kelompok, yaitu:
1) Pilih teman anda yang paling cocok untuk bergabung dalam
satu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Anggota yang terlalu banyak biasanya
kurang efektif.
2) Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana, dan apa yang
akan dibahas serta apa yang perlu dipersiapkan untuk keperluan diskusi. Lakukan
secara rutin minimal satu kali dalam satu minggu.
3) Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan
kelompok yang akan mengatur diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil
diskusi.
4) Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan
bersama dan batasi ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
5) Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai
tuntas, dengan cara memberi kesempatan kepada setiap anggota mengajukan
pendapatnya. Dari setiap pendapat yang muncul, dikaji secara bersama manakah
yang paling tepat. Kesimpulan jawaban yang telah disepakati bersama dicatat
oleh penulis.
6) Bila ada persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak
ada kesepakatan antar anggota, tangguhkan saja untuk dimintakan pendapatnya
kepada guru. Lanjutkan saja kepada persoalan yang lain.
7) Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan
kepada anggota kelompok untuk dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.
Metode Demonstrasi Dan Eksperimen
Sedangkan menurut istilah metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan
meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di
kelas atau di luar kelas.
Sedangkan
secara istilah metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak
didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan.
Perbedaan utama antara demonstrasi
dan eksperimen, terletak pada pelaksanaan. Demonstrasi hanya mempertunjukkan
sesuatu proses di depan kelas, sedangkan eksperimen memberi kesempatan kepada
siswa melakukan percobaan sendiri tentang proses yang dimaksud.
Dalam pelaksanaannya, metode
demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan, artinya setelah dilakukan
demonstrasi kemudian diikuti dengan eksperimen. Penggunaan metode demonstrasi
selalu diikuti dengan eksperimen. Apapun yang didemonstrasikan baik oleh guru
maupun oleh siswatanpa diikuti dengan eksperimen tidak akan mencapai hasil yang
efektif
B. Materi Yang Cocok Untuk Metode
Demonstrasi Dan Eksperimen
1. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode
yang cocok untuk di gunakan untuk memgembangkan siswa dalam memperagakan materi
yang berkenaan dengan teori yang di aplikasikan dengan praktikum,
2. Metode Eksperimen
Metode
eksperimen merupakan metode yang cocok
digunakan ketika siswa telah memperoleh teori-teori, pengaplikasian, atau
pejelasan dari guru,
C. Peran Guru Dalam Metode
Demonstrasi Dan Eksperimen
Dalam metode demonstrasi guru
berperan menyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada
siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau
hanya sekadar tiruan serta didukung dengan penjelasan lisan oleh guru.
Kemudianperanan guru dalam metode eksperimen adalah memberi
bimbingan agar eksperimen itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi
kekeliruan atau kesalahan.
Adapun peran-peran guru adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai perencana
Dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen, guru membuat rencana pengajaran
yang meliputi: mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dan tempat duduk siswa,
menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan demonstrasi dn eksperimen.
2. Sebagai pengajar
Dalam hal ini guru memberikan
penjelasan dan mendemonstrasikan sesuatu prosedur atau proses, mengusahakan
seluruh siswa agar dapat mengikuti atau mengamati demonstrasi dengan baik serta
memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri sehingga siswa
merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.
3.Sebagai
evaluator
Dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen, guru sebagai evaluator, yaitu
menilai sejauh mana hasil demonstrasi dan eksperimen yang dipahami siswa.
Peran Siswa Dalam Metode Demonstrasi
Dan Eksperimen
·
Dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen, siswa sebagai subyek didik yang
terlibat aktif diberi kesempatan untuk mencoba melakukan sendiri agar siswa merasa yakin tentang kebenaran
suatu proses.
·
Setelah guru selesai
mendemonstrasikan materi yang di sampaikan maka tugas siswa adalah membuat
kesimpulanhasil demonstrasi.
·
Dalam proses
belajar mengajar peran siswa hanya
sekadar memerhatikan, karena demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret.
Kelebihan Dan Kelemahan Metode
Demonstrasi Dan Eksperimen
1.
Demonstrasi
Sebagai
suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya:
·
Melalui
metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa
disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
·
Proses
pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga
melihat peristiwa yang terjadi.
·
Dengan cara
mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan
antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran
materi pembelajaran.
Di samping
beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan,
di antarannya:
·
Metode
demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak
efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses
tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat
memakan waktu yang banyak.
·
Demonstrasi
memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti
penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan
dengan ceramah.
Demonstrasi
memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut
untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan
kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran
siswa.
2.
Eksperimen
Kelebihan metode
eksperimen yaitu:.
· Menambah keaktifan untuk berbuat dan
memecahkan sendiri sebuah permasalahan
· Dapat melaksanakan metode ilmiah dengan baik.
Kekurangan metode
eksperimen yaitu:
· Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan
metode ini
· Murid yang kurang mempunyai daya
intelektual yang kurang hanya memperoleh hasil yang minim.
Contoh Penerapan Metode Demonstrasi
Dan Eksperimen
Beberapa hal yang harus dilakukan dan diperhatikan oleh
seorang guru dalam menerapkan metode demonstrasi dan eksperimen yang dengan
melalui Langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Persiapan
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini
adalah menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan demonstrasi dengan
menyediakan alat-alat demonstrasi dan tempat duduk siswa.
2.
Pelaksanaan
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik pada tahap ini adalah:
a.
Menjelaskan dan mendemonstrasikan
sesuatu prosedur atau proses.
b.
Usahakan seluruh siswa dapat
mengikuti atau mengamati demonstrasi dengan baik.
c.
Beri penjelasan yang padat tapi
singkat.
3. Evaluasi atau tindak lanjut
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik pada tahap ini adalah:
a.
Memberi kesempatan kepada siswa
untuk mencoba melakukan sendiri (eksperimen).
b.
Membuat kesimpulan hasil
demonstrasi.
Metode
Resitasi (Metode Tugas Belajar)
A.
Pengertian Metode Resitasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, resitasi adalah hafalan yang
diucapkan oleh murid-murid di dalam kelas.[1][1]
Resitasi
merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk melaporkan
pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
metode pemberian tugas atau
resitasi yang dimaksud penulis adalah suatu metode pengajaran dengan pemberian
tugas kepada siswa dalam rentang waktu tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar dan hasilnya dipertanggungjawabkan kepada guru yang bersangkutan.
Terdapat tiga fase dalam metode resitasi yaitu fase guru memberikan tugas,
siswa melaksanakan tugas, dan siswa mempertanggungjawabkan tugas
Tujuan Metode Resitasi
tugas yang diberikan adalah yang berhubungan
dengan topik yang sedang dan atau dipelajari
Agar pemberian tugas memberikan efek yang baik,
maka guru dalam memberikan tugas perlu memperhatikan, mengarahkan dan
membimbing siswa sehingga maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam bahan
pelajaran dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari. Tugas akan
merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok.
Adapun tujuan metode resitasi umumnya digunakan untuk:
1.
Agar pengetahuan yang telah diterima siswa lebih mantap.
2.
Untuk mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca
sendiri, mengerjakan soal-soal sendiri, mencoba sendiri.
3.
Agar siswa lebih rajin.
Di samping itu,
penggunaan metode pemberian tugas atau resitasi bertujuan agar siswa memiliki
hasil belajar yang lebih mantap karena siswa melaksanakan pelatihan selama
melaksanakan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat
lebih terintegrasi. Selain itu siswa dapat memperoleh pengetahuan dari
pelaksanaan tugas yang dapat memperluas dan memperkaya pengetahuan serta
keterampilan siswa di sekolah, melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah itu.
Dengan melaksanakan tugas, siswa aktif belajar dan merasa terangsang dan berani
bertanggung jawab.
Langkah-Langkah Penggunaan Metode
Resitasi
Penggunaan
metode pemberian tugas atau resitasi menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Guru dalam
memberikan tugas kepada pelajar hendaknya mempertimbangkan tujuan yang akan
dicapai, jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga pelajar mengerti apa yang
ditugaskan kepadanya.
2.
Pada waktu pelajar
melaksanakan tugasnya, guru hendaknya memberi bimbingan dan pengawasan,
mendorong agar pelajar mau mengerjakan tugasnya, mengusahakan agar tugas itu
dikerjakan oleh pelajar sendiri, serta meminta kepada pelajar untuk mencatat
hasil-hasil secara sistematis.
3.
Guru meminta laporan
tugas dari pelajar, baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan, mengadakan
tanya jawab atau menyelenggarakan diskusi kelas, menilai hasil pekerjaan
pelajar, baik dengan tes maupun non tes atau pun cara lainya.
Kelebihan dan Kelemahan Metode
Resitasi
1.
Kelebihannya
Metode resitasi/pemberian
tugas mempunyai beberapa kebaikan atau kelebihan antara lain:
a.
Pengetahuan yang
diperoleh murid dari hasil belajar, hasil percobaan atau hasil penyelidikan
yang banyak berhubungan dengan minat atau bakat yang berguna untuk mereka akan
lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik;
b.
Siswa berkesempatan
memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan
berdiri sendiri;
c.
Tugas dapat lebih
meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya
atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari;
d.
Tugas dapat membina
kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi;
e.
Dapat membuat siswa
bergairah dalam belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak
membosankan.
2.
Kelemahannya
Beberapa
kelemahan dari metode pemberian tugas (resitasi) adalah:
a.
Seringkali siswa
melakukan penipuan diri di mana mereka hanya meniru hasil pekerjaan orang lain,
tanpa mengalami peristiwa belajar;
b.
Adakalanya tugas itu
dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan;
c.
Apabila tugas
terlalu diberikan atau hanya sekedar melepaskan tanggung jawab bagi guru,
apalagi bila tugas-tugas itu sukar dilaksanakan ketegangan mental siswa dapat
terpengaruh.
Untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan dari metode resitasi ini antara lain:
a.
Tugas yang diberikan
kepada siswa hendaknya jelas;
b.
Tugas yang diberikan
kepada siswa dengan memperlihatkan perbedaan individu masing-masing;
c.
Waktu untuk
menyelesaikan tugas harus cukup;
d.
Kontrol atau
pengawasan yang sistematis atas tugas yang diberikan sehingga mendorong siswa
untuk belajar sungguh-sungguh;
e.
Tugas yang diberikan
hendaklah mempertimbangkan : (a) menarik minat dan perhatian siswa; (b)
mendorong siswa untuk mencari, mengalami dan meyampaikan; (c) diusahakan tugas
itu bersifat praktis dan ilmiah; (d) bahan pelajaran yang ditugaskan agar
diambilkan dari hal-hal yang dikenal siswa.[2][10]
Selain mengatasi
kelemahan-kelemahan dalam metode resitasi perlu juga diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a.
Tugas yang diberikan
harus berhubungan erat dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
b.
Tugas yang diberikan
harus sesuai dengan kesanggupan ranah cipta dan ranah karsa siswa.
c.
Tugas yang diberikan
harus sesuai dengan kesanggupan ranah rasa siswa, dalam arti tidak berlawanan
dengan sikap dan perasaan batinnya, sehingga ia dapat melaksanakan tugas
tersebut dengan senang hati.